3. Percayai naluri diri
Para ahli mendukung untuk yang satu ini. Faktanya, meminjamkan uang hampir selalu merupakan ide yang buruk. Ada dua kasus di mana orang harus (dengan lembut tapi tegas) menolak: jika dia tidak mampu membayar, atau jika orang tersebut memiliki riwayat meminjam dari dia atau orang lain dan tidak membayar kembali.
4. Jangan meminjamkan uang jika tak punya uang lebih
Ketika ada sanak saudara yang berada dalam kesulitan keuangan, tampaknya logis bahkan sangat penting untuk bisa segera dibantu. Namun, para ahli mengatakan jika tidak mampu membantu, maka tolaklah. Karena diri sendiri yang mampu melihat kemampuan finansial, jangan malah semakin terbebani dengan saudara sendiri.
5. Tawarkan bantuan dengan cara lain
Terlepas dari apakah dapat meminjami atau tidak, fokuslah pada masalah keuangan mendasar orang yang dicintai dan lihat apakah kita dapat membantu mengatasinya. Bantu mereka menemukan sumber daya yang mereka butuhkan, membantu buat anggaran, atau menawarkan untuk membayar perencana keuangan atau kursus keuangan pribadi.
Mengatasi masalah mendasar tidak hanya menguntungkan anggota keluarga yang kekurangan uang, ini juga membantu kita dengan memastikan mereka tidak datang kembali untuk meminjam lebih banyak uang.
6. Jangan Menghakimi
Meminjamkan uang kepada kerabat tidak membuat kita sah untuk mengkritik pengeluaran mereka di masa mendatang. Mungkin mereka memang butuh untuk hobi, liburan, dan lain-lain. Jangan berharap mereka mengubah perilaku uang mereka. Biarkan mereka bebas melakukan apa pun yang mereka inginkan dengan uang, dan jangan menilai mereka karenanya.
Cara terbaik untuk melepaskan perasaan menghakimi adalah dengan mengingatkan diri sendiri bahwa kita memberi mereka hadiah, bukan pinjaman. Hal ini bisa meminimalisasi konflik di dalam keluarga dan meredakan prasangka buruk yang sebenarnya tidak perlu.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)