Kendala yang sering dihadapi oleh ibu Junaenah cuma masalah tenaga.
“Pas ada pesanan banyak, tenyata ada beberapa karyawanya yang tidak masuk kerja. Jadi biasanya dalam hitungan beberapa hari bisa menyelesaikan beberapa ratus sanggul, jadi terkendala atau lambat produksi karena karyawanya cuti kerja,”katanya.
Untuk produksi sanggulnya, sengaja tidak dikasih merk. Pasalnya karena dirinya hanyalah yang memproduksi saja. Sedangnkan nanti pihak pedagang di Mangga Dua yang biasanya yang akan memberikan merek sendiri sesuai usaha dagang mereka dilokasi. Bakan kabarnya, produksi sanggul ibu Jaenab ini sudah bisa menyentuh pasar ekspor.
Bahkan ada juga dari kalangan karyawati Pemda Brebes yang memesan sanggul ditempat ibu Jaenab, bahkan ada kalanya istri pejabat sekarang bila mau menghadiri acara-acara tertentu bila membutuhkan rambutnya disanggul. Maka bebarapa hari sebelumnya sudah memesan di tempat ibu Junaenah.
(Dani Jumadil Akhir)