CHICAGO - Harga emas terus menguat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB) atau mencapai level tertinggi dalam empat bulan terakhir. Harga emas naik karena dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah AS melemah, di tengah ekspektasi Federal Reserve AS akan mempertahankan kebijakan moneternya.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange melonjak USD13,50 atau 0,72% menjadi USD1.898 per ounce.
Naiknya harga emas juga didukung data ekonomi AS yang mengecewakan. Conference Board melaporkan bahwa indeks kepercayaan konsumen turun menjadi 117,2 pada Mei dari 117,5 pada April.
Baca Juga: Harga Emas Naik Dipicu Turunnya Dolar dan Imbal Hasil Obligasi AS
“Dengan kepercayaan konsumen yang sedikit turun, kami mendapatkan reaksi yang tiba-tiba. Beberapa orang mungkin berpikir bahwa Federal Reserve akan lebih dovish untuk jangka waktu yang lebih lama sekarang,” kata Kepala Strategi Pasar Blue Line Futures, Phillip Streible, dikutip dari Antara, Rabu (26/5/2021).
Indeks dolar mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama saingannya berada di dekat posisi terendah 4,5 bulan. Hal ini membuat emas lebih terjangkau.
Baca Juga: Emas Antam Akhirnya Turun, Harga Hari Ini Rp955.000/Gram
Sedangkan imbal hasil obligasi pemerintah AS menyentuh level terendah, sehingga mengurangi peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan suku bunga.