JAKARTA - Pemegang saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk sepakat merombak jajaran komisaris dan direksi dalam RUPST. Sejumlah nama pilihan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengisi posisi Dewan Komisaris dan Direksi Telkom.
Nama-nama tersebut datang dari berbagai latar belakang, mulai dari ekonom, politisi, pakar teknologi informasi (IT) hingga musisi. Adapun profil singkat nama baru Dewan Komisaris dan direksi Telkom Indonesia yang dirangkum MNC Portal Indonesia.
Baca Juga: Telkom Targetkan IPO Mitratel Akhir Kuartal III-2021
Bambang Brodjonegoro.
Bambang ditunjuk sebagai Komisaris Utama Telkom. Bambang sendiri merupakan eks Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) dan diamanahkan menjadi Komisaris Utama Bukalapak. Sebelumnya, dia pernah menjadi Menteri Keuangan periode 2014-2016 di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Di sisi akademik, dia menyelesaikan pendidikan formal tingkat Strata 1 di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia (UI) pada 1990. Konsentrasi bidang studi yang ditekuni adalah Ekonomi Pembangunan dan Ekonomi Regional.
Setahun berikutnya, Brodjonegoro melanjutkan pendidikan formal tingkat magister (1991 - 1993) pada University of Illinois at Urbana-Champaign, USA, sekaligus melanjutkan program doktoral di universitas yang sama hingga 1995.
Baca Juga: Abdee Slank Jabat Komisaris Telkom
Abdi Negara Nurdin
Abdi Negara Nurdin atau lebih dikenal sebagai Abdee Slank mengisi posisi komisaris Independen emiten plat merah tersebut. Nama Abdee terbilang baru di dunia birokrasi pemerintahan, hal ini berbeda dengan dunia musik, dimana, namanya cukup dikenal luas di Indonesia.
Dia adalah pemain gitaris dari band Slank. Dalam menjalankan profesinya di dunia hiburan Tanah Air, Abdee banyak menciptakan lagu sekaligus memproduseri beberapa album Slank.
Lelaki kelahiran Donggala, Sulawesi Tengah itu mengawali karir musiknya dengan bergabung du sejumlah band Tanah Air. Misalnya, Flash, Interview, dan Enemest.
Di luar musik, Abdee menjadi pendukung dan relawan Joko Widodo sejak Pemilu 2014. Bahkan sempat disebut-sebut menjadi salah satu pilihan Jokowi untuk memegang sebuah jabatan di bidang industri kreatif.