JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meminta Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) ikut menjawab persoalan ekonomi Indonesia.
“Sebagai ikatan dari para ahli ekonomi islam di Indonesia, tentu kita juga tidak bisa terlepas dari fenomena covid ini yang mempengaruhi ekonomi kita. Kita juga kemudian harus berpikir keras bagaimana kita semua bisa berkontribusi untuk memulihkan perekonomian,” ungkapnya, Kamis (10/6/2021).
Baca Juga: Perdagangan Lancar, Vaksinasi Covid-19 Harus Dipercepat
Menurutnya, hal yang mesti diwaspadai saat ini adalah kenaikan harga komoditas, terutama pangan dan tambang. Hal ini juga menjadi tantangan perekonomian global yang perlu diperharikan di tengah pandemi virus corona.
“Saya berharap seluruh jajaran para ahli ekonomi Islam Indonesia mempelajari dan memahami konteks ekonomi global dan nasional, sehingga kita terus bisa menyumbangkan pemikiran yang betul-betul bisa menjawab persoalan ekonomi Indonesia, meskipun juga dilihat dan ditekankan dari aspek nilai-nilai keislaman,” ujar Menkeu.
Baca Juga: Digitalisasi Bisnis Industri Olahraga, Menko Airlangga: Harus Beriringan dengan Prestasi
Dia menambahkan, jaringan IAEI terus berkembang dengan mayoritas berbasis akademisi di dalam maupun luar negeri menambah poin positif organisasi ini. Dengan jaringan yang luas, tentu konten dan kualitas akademisi di bidang ekonomi islam terus meningkat. Dalam hal ini, pemahaman serta penguasaan teknik dan metode untuk menganalisa indikator ekonomi juga meningkat.
“Pada akhirnya, kita berharap bahwa ekonomi yang berhubungan dengan alokasi sumber daya bisa dilakukan dengan prinsip-prinsip keislaman yaitu keadilan, transparansi, integritas, dan juga dukungan terhadap mereka yang paling tidak mampu bisa diwujudkan di dalam kebijakan kita dan ini akan mencapai tujuan dari agama Islam yaitu menjadi rahmat bagi seluruh dunia, rahmatan lil alamin,” tandasnya.
(Feby Novalius)