Sri Mulyani ke DPR: Orang Terkaya di AS Enggak Bayar Pajak

Rina Anggraeni, Jurnalis
Kamis 10 Juni 2021 21:09 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Foto: Antara)
Share :

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan kebijakan pajak di Indonesia tidak disalahgunakan. Dia mengatakan, pihaknya akan menyusun kebijakan pajak agar tepat sasaran.

"Negara mengalami Covid-19 maka kita perlu terus memprioritaskan Covid-19. Namun kita perlu reform, baik transformasi ekonomi maupun reformasi internal sendiri, seperti perpajakan, penganggaran, dan pembiayaan (supaya) makin inovatif," kata Sri Mulyani dalam video virtual, Kamis (10/6/2021).

Baca Juga: Sekolah Bakal Kena Pajak! Dari PAUD, SD, Perguruan Tinggi hingga Bimbel

Dia mempertimbangkan kondisi Internasional dan domestik dalam membuat aturan pajak. Hal ini agar tidak terjadi kebocoran data seperti di Amerika Serikat. Salah satunya, orang terkaya di Amerika Serikat dalam hal ini Elon Musk dan Jeff Bezos.

"Mungkin bapak ibu tadi malam midnight dapat berita, karena saya juga pasti belum tidur, kemudian saya baca berita itu bahwa bocor data di AS. Para pembayar pajak terkaya dibocorin, ternyata mereka nggak bayar pajak. Ini menjadi sesuatu hal yang sangat besar," jelasnya.

Baca Juga: Setelah Sembako, Kini Sekolah Dikenai Pajak

Sebelumnya, para orang terkaya di Amerika hanya membayar sedikit pajak dari peningkatan kekayaannya. Beberapa di antaranya Jeff Bezos, Elon Musk, Warren Buffett, Carl Icahn, Michael Bloomberg, dan George Soros.

Berdasarkan data itu, kumpulan peningkatan kekayaan 25 orang terkaya di AS mencapai USD401 miliar atau sekitar Rp 5.694 triliun sejak 2014 hingga 2018. Namun, pajak yang mereka keluarkan terlampau kecil, hanya USD13,6 miliar atau Rp 193 triliun. Pembayaran tersebut dilakukan untuk pajak pendapatan federal selama lima tahun.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya