IHSG Anjlok 1,82% Tinggalkan Level 6.000

Shelma Rachmahyanti, Jurnalis
Jum'at 18 Juni 2021 11:53 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (Ilustrasi: Shutterstock)
Share :

“Untuk negara-negara berkembang sentimennya agak bikin deg-degkan. Dalam arti, The Fed mau menaikkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan yang sebelumnya di 2024 menjadi di 2023. Saya rasa itu turut memberikan tekanan terhadap bursa-bursa khususnya untuk negara-negara berkembang,” kata dia.

Lanjutnya, yang ditakutkan oleh negara-negara berkembang apabila terjadi tapering akibat quantitative easing yang dikurangi oleh The Fed. Hal tersebut berhubungan dengan kenaikan dua kali suku bunga di 2023, sehingga harusnya tapering terjadi lebih cepat.

“Ini kan memberikan potensi untuk aliran dana global yang masuk ke negara-negara berkembang khususnya Indonesia, itu bisa pulang kampung atau balik lagi ke negara asal dan itu bisa jadi sentimen negatif,” ujar Kenji.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya