Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Tembus 27,5 Juta Orang

Antara, Jurnalis
Kamis 15 Juli 2021 15:11 WIB
Jumlah penduduk miskin di Indonesia tembus 25,5 juta orang (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Jumlah penduduk miskin pada Maret 2021 mencapai 27,54 juta orang atau turun 0,01 juta orang dibandingkan September 2020 sebesar 27,55 juta orang. Jumlah penduduk miskin menurun karena adanya pemulihan di berbagai sektor ekonomi.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengatakan persentase penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2021 tercatat sebesar 10,14% atau turun dibandingkan September 2020 yang sebesar 10,19%.

Baca Juga: Orang Miskin Makin Banyak, Sri Mulyani Upayakan Tak Alami Kekurangan Nutrisi

"Secara jumlah, penduduk miskin pada Maret 2021 ini tercatat sebesar 27,54 juta orang atau turun 0,01 juta orang dibandingkan September 2020. Tapi masih meningkat 1,12 juta orang dibandingkan Maret 2020," kata Margo dilansir dari Antara, Kamis (15/7/2021).

Ia memaparkan, jumlah penduduk miskin di perkotaan mengalami kenaikan 138,1 ribu orang, dari sebelumnya 12,04 juta orang pada September 2020 menjadi 12,18 juta orang pada Maret 2021.

Baca Juga: Ada 1,13 Juta Orang Miskin Baru di Indonesia

Secara persentase, kenaikan penduduk miskin di perkotaan hanya 0,01% poin, dari sebelumnya 7,88% pada September 2020 menjadi 7,89% pada Maret 2021.

Sebaliknya, jumlah penduduk miskin di pedesaan justru menurun 145 ribu orang, dari sebelumnya 15,51 juta orang pada September 2020 menjadi 15,37 juta orang pada Maret 2021.

Berdasarkan persentase, penurunan penduduk miskin di pedesaan sebesar 0,10%, dari sebelumnya 13,2% pada September 2020 menjadi 13,10% pada Maret 2021.

Menurut Margo, penurunan jumlah penduduk miskin di desa karena keberhasilan berbagai program pembangunan di desa, termasuk adanya penyaluran dana desa.

Pemerintah, lanjut dia, bisa mengentaskan kemiskinan dengan mengendalikan harga barang yang paling banyak dikonsumsi oleh penduduk miskin. Salah satunya, beras yang berkontribusi paling besar terhadap garis kemiskinan dengan sumbangan 20,03% di perkotaan dan 24,06% di pedesaan.

Dalam kesempatan ini, BPS juga mencatat garis kemiskinan pada Maret 2021 sebesar Rp472.525 per kapita per bulan atau naik 2,96% dibandingkan September 2020 dan 3,93% dibandingkan Maret 2020. Penduduk yang pengeluarannya di bawah garis kemiskinan tergolong sebagai miskin.

"Penyumbang terbesar garis kemiskinan adalah kelompok makanan dengan share 73,96%. Kalau dilihat dari berbagai komoditas yang berpengaruh besar terhadap kemiskinan yang jelas misalnya untuk Maret 2021, untuk makanan, yang terbesar adalah beras," kata Margo.

Sementara itu, rokok kretek filter menjadi penyumbang garis kemiskinan terbesar kedua dengan kontribusi 11,90% di perkotaan dan 11,24% di pedesaan.

Dengan asumsi rata-rata rumah tangga miskin memiliki 4,83 anggota rumah tangga, maka garis kemiskinan per rumah tangga nasional pun tercatat sebesar Rp2.121.637.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya