JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan hari ini. Pergerakan IHSG hari ini berada di kisaran 6.078-6.150.
Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG bergerak terkonsolidasi pasca gagal break out resistance 6.150 pada akhir pekan lalu. Indikator stochastic memiliki span yang menyempit pada area dekat overbought dengan momentum RSI yang memperlihatkan pergerakan momentum yang menjenuh. Indikator MACD bergerak divergence negatif dengan histogram memberikan signal adanya tekanan aksi jual yang terjadi diawal pekan.
Baca Juga: IHSG Ditutup Menguat ke 6.106 di Hari Pertama Perpanjangan PPKM
"Pergerakan selanjutnya secara teknikal IHSG akan menguji support Moving Average 5 hari yang tepat dilevel 6.078 sebagai konfirmasi adanya peluang penguatan kembali uji resistance pada perdagangan selanjutnya. Sehingga diperkirakan IHSG bergerak menguat dengan support resistance 6.078-6.150," ujar Lanjar dalam risetnya, Selasa (27/7/2021).
Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya; BBCA, CPIN, MYOR, SILO, JPFA, ANTM, INCO, LSIP, SIMP.
Baca Juga: IHSG Sesi I Menguat ke 6.110
Sebelumnya, IHSG ditutup menguat 4,70 poin atau 0,08% ke level 6.106 dengan saham TOWR (+19.5%), ARTO (+2.9%) dan AGRO (+10.0%) yang menguat signifikan mampu menahan IHSG di zona hijau pasca bergerak mendatar sejak awal sesi perdagangan karena saham berkapitalisasi besar kembali alami pelemahan seperti BMRI (-2.9%), ASII (-3.6%), BBRI (-1.0%) dan UNVR (-2.1%).
Investor mencermati data laporan keuangan untuk paruh pertama emiten dan dampak dari perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) hingga tanggal 2 Agustus 2021. Investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar Rp243.20 miliar dengan saham BBCA, DMMX, ANTM, UNVR dan ASII yang menjadi top net sell value investor asing.
Leader:
TOWR, ARTO, AGRO, EMTK, SMMA
Laggard:
BMRI, ASII, BBRI, UNVR, BBCA
Sementara itu, Bursa Asia berpotensi dibuka stabil pada perdagangan di hari selasa. Investor menilai penurunan tajam pada saham China yang di picu oleh perombakan peraturan di Beijing sudah cukup dalam dan Investor menilai masih adanya optimisme dari penutupan pada rekor tertinggi di Wallstreet semalam.
Selain itu Investor juga menunggu pertemuan Fed untuk mengarahkan bagaimana tekanan inflasi membentuk prospek kebijakan moneter. Ekuitas Berjangka di Asia dan AS naik tipis.
Dari komoditas harga timah dan nikel melonjak sepersen sedangkan komoditas energy beragam dengan harga batubara naik 1.34% sedangkan minyak terkoreksi tipis 0.22%. Secara sentimen IHSG berpotensi bergerak mendatar mencoba kembali bertahan di zona hijau pada perdagangan hari ini.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)