PLTU Batu Bara 'Dipensiunkan', RI Bakal Jadi Negara Pertama Penerima Pinjaman Asing

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Rabu 04 Agustus 2021 06:24 WIB
Ilustrasi PLTU Batu Bara (Foto: Dok PLN)
Share :

Strategi utama dalam inisiatif yang diusulkan ADB ini adalah mengumpulkan pinjaman dari lembaga keuangan untuk membeli pembangkit listrik tenaga batu bara jauh di bawah biaya normal.

Utang itu lalu dapat dikembalikan kepada investor dengan suku bunga pinjaman yang lebih rendah dari biasanya.

Namun usulan ini belum tuntas membahas bagaimana meyakinkan pemilik untuk menjual pembangkit listrik bertenaga batubara.

Belum jelas juga apa yang harus dilakukan terhadap pembangkit itu setelah ditutup dan bagaimana usulan ini berpengaruh terhadap kredit karbon.

Usulan ADB ini muncul saat banyak lembaga keuangan besar semakin enggan meminjamkan modal untuk proyek pembangkit listrik berbahan bakar fosil. Mereka disebut tengah berupaya memenuhi target iklim di tengah tantangan pemanasan global.

Pembangkit listrik berbahan bakar batu bara menyumbang sekitar seperlima dari emisi gas rumah kaca dunia. Ini adalah pencemar terbesar.

Badan Energi Internasional memperkirakan bahwa permintaan global untuk batubara akan tumbuh sebesar 4,5% sepanjang tahun 2021. Sekitar 80% dari permintaan itu datang dari negara di Asia.

Sementara itu, Panel Internasional untuk Perubahan Iklim menyerukan agar keberadaan pembangkit listrik tenaga batu bara global turun dari 38% menjadi 9% pada tahun 2030.

HSBC, Citibank, dan Prudential belum menanggapi permintaan wawancara BBC untuk pemberitaan ini.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya