JAKARTA - Hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) yang diselenggaralan pada 30 Juli 2021 memutuskan untuk membagikan dividen tunai tahun buku 2020 sebesar Rp 131,92 miliar. Dividen tunai yang dibagikan tersebut setara dengan Rp 25 per saham.
Selain membagikan dividen, perseroan menetapkan sebanyak Rp 500 juta dari raihan laba bersih tahun lalu untuk dana cadangan. Sementara sisa laba bersih setelah dikurangi dividen dan dana cadangan ditetapkan sebagai saldo laba. Perseroan juga telah menetapkan cum dan ex dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 9-11 Agustus 2021. Sedangkan cum dan ex dividen di pasar tunai pada 12-13 Agustus 2021. Pembayaran dividen dilakasanakan pada 2 September 2021.
Sebagai informasi, dividen tunai akan dibagikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan (DPS) atau recording date pada tanggal 12 Agustus 2021 dan pemilik saham perseroan pada sub rekening efek di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada penutupan perdagangan tanggal 12 Agustus 2021. Tahun lalu, perseroan membukukan laba bersih sebanyak Rp 678,02 miliar atau naik 2,29% dari periode sama tahun 2019 sebesar Rp 662,82 miliar.
Baca Juga: Intip Cuan Emiten Rumah Sakit di Tengah Covid-19
Kenaikan tersebut sejalan dengan pertumbuhan pendapatan usaha menjadi Rp 10,86 triliun atau naik 27,32% dibandingkan periode sama pada tahun 2019 yang tercatat Rp 8,53 triliun. Pertumbuhan pendapatan tersebut didukung melonjaknya penjualan olahan sawit dan turunannya kepada pihak ketiga, yakni sebanyak Rp 6,3 triliun, naik 17,54% dari tahun 2019 sebesar Rp 5,36 triliun. Penjualan kepada pihak berelasi juga bertumbuh hingga 43,53% menjadi Rp 4,55 triliun dari Rp 3,17 triliun.
Baca Juga: Pendapatan Naik, MAPI Cetak Laba Rp271 Miliar
Pada segmen ini penjualan yang melebihi 10% dari jumlah disumbang oleh PT Sungai Budi yaitu Rp 4,38 triliun atau setara dengan 40,33% dari total penjualan. Sedangkan untuk pihak ketiga, diisi oleh PT Pertamina dengan membeli sebanyak Rp Rp 2,70 triliun (24,86%) dan perusahaan asal Singapura yaitu Inter - United Enterprises Pte, Ltd berkontribusi 4,80% atau Rp 521,81 miliar.