Menurunnya kekhawatiran investor terhadap dampak dari taper tantrum pasca bank Indonesia cukup siap menghadapai capital outflow dalam menyeimbangkan nilai tukar menjadi salah satu faktor.
Leader:
DCII, BMRI, ARTO, UNVR, BINA
Laggard:
EMTK, TLKM, BRPT, BBNI, SLIS
Sementara itu, Bursa Asia bersiap untuk pergerakan terkonsolidasi pada hari kamis karena investor menunggu petunjuk lebih lanjut tentang prospek peraturan di Tiongkok dan indikasi pengurangan stimulus the Fed pada akhir pekan. Tindakan keras Beijing terhadap industri swasta terus mewarnai sentimen dan memperumit prospek ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
Disisi lain tentang apakah pidato Ketua Jerome Powell hari Jumat di Jackson Hole akan memberikan panduan yang lebih jelas tentang kapan dan bagaimana Fed akan mengurangi stimulus. Futures naik di Jepang tetapi merosot di Australia dan Hong Kong. Kontrak AS berfluktuasi setelah S&P 500 dan Nasdaq 100 naik tipis k rekor baru.
Harga komoditas energy dan logam mayoritas menguat dengan Minyak mentah WTI naik 1.21%, Batubara naik 1.26%, Timah naik 0.50% dan Nikel naik 0.64%. Secara sentimen IHSG berpeluang menguat terbatas.
(Dani Jumadil Akhir)