JAKARTA - Indonesia masuk daftar 10 negara yang memiliki utang luar negeri tertinggi berdasarkan data dari Bank Dunia alias World Bank. Peringkat tersebut dibandingkan dengan negara yang berpenghasilan rendah-menengah di Asia Tenggara bahkan di dunia.
Namun faktanya hanya sedikit negara-negara di dunia yang bebas dari utang, yang itu berarti negara itu tidak memiliki pinjaman pada pihak manapun. Karena faktanya hampir setiap negara di dunia memiliki utang dengan rasio terhadap GDP yang berbeda-beda, terlebih lagi Indonesia.
Bahkan negara-negara pemimpin ekonomi di dunia seperti Amerika Serikat, China, dan Jepang pun memiliki utang negara dalam jumlah sangat besar. Karena itu muncul lembaga-lembaga pemberi pinjaman seperti Bank Dunia, IMF, dan ADB.
Baca Juga: Cara Sri Mulyani Sehatkan APBN: Pajak, Belanja Negara Tak Dikorupsi hingga Kurangi Utang
Untuk Indonesia sendiri, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan, utang Indonesia mencapai Rp 6.570 triliun hingga akhir Juli 2021. Jumlah utang Indonesia tersebut membesar karena dibutuhkan untuk menangani pandemi Covid-19.
Tapi, ternyata masih ada beberapa negara yang tidak perlu memikirkan masalah utang. Ada yang utangnya sangat minim bahkan ada beberapa pula yang bebas dari lilitan utang sama sekali.
Berikut ini negara-negara yang tidak memiliki utang:
Baca Juga: Lega, Garuda Indonesia (GIAA) Dapat Keringanan Utang dari 11 Kreditur
1. Liechtenstein
Liechtenstein adalah negara terkecil keempat di Eropa, setelah Kota Vatikan, Monako, dan San Marino. Liechtenstein juga tidak memiliki bandara dan tidak memiliki garis pantai. Bandara terdekatnya bahkan ada di Zurich, atau sekitar satu setengah jam berkendara dari ibu kota.
Penduduknya sekitar 38 ribu orang dan kota terbesarnya, Schaan, hanya memiliki 6 ribu penduduk.
Negara Liechtenstein memiliki ekonomi yang makmur, dengan industri besar termasuk elektronik, manufaktur logam, produk gigi, instrumen optik, dan farmasi.
Liechtenstein bebas dari utang publik dengan rasio utang per Produk Domestik Bruto (PDB) 0,5%. Sementara belanja publik hanya 20,9% dari PDB nasional. Liechtenstein memiliki PDB per kapita 165.028 dolar AS, tertinggi kedua di dunia, hanya dilampaui oleh Monako. Dan hampir tidak ada utang nasional. Selain tidak punya utang, masyarakat Lechtenstein juga hidup sejahtera. Rata-rata pendapatan warganya tercatat Rp1,3 Miliar per tahun.