Selanjutnya, saham RSGK mengalami kenaikan sebesar Rp430 atau 25,00% menyentuh batas Auto Reject Atas (ARA) ke Rp2.150 per lembar pada hari pertama IPO.
Frekuensi perdagangan saham RSGK mencapai 2.542 kali dengan 2,74 juta lembar saham diperdagangkan dan nilai transaksi mencapai Rp5,88 miliar. Price Earning Ratio (PER) 0,02 dan Market Cap sebesar Rp2,00 triliun.
Lalu, saham SBMA mengalami kenaikan sebesar Rp62 atau 34,44% menyentuh batas Auto Reject Atas (ARA) ke Rp242 per lembar pada hari pertama IPO.
Frekuensi perdagangan saham SBMA mencapai 2.324 kali dengan 19,12 juta lembar saham diperdagangkan dan nilai transaksi mencapai Rp4,62 miliar. Price Earning Ratio (PER) 0,00 dan Market Cap sebesar Rp224,67 miliar.
Sementara itu, saham GTSI mengalami penurunan sebesar Rp7 atau 7,00% menyentuh batas Auto Reject Bawah (ARB) ke Rp93 per lembar pada hari pertama IPO.
Frekuensi perdagangan saham GTSI mencapai 18.057 kali dengan 81,69 juta lembar saham diperdagangkan dan nilai transaksi mencapai Rp7,59 miliar. Price Earning Ratio (PER) 0,00 dan Market Cap sebesar Rp1,47 triliun.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)