Secara umum pemasangan PLTS di Indonesia sangat jauh tertinggal bila dibandingkan dengan negara-negara lain di Asean. Pengembangan energi baru terbarukan melalui pembangunan PLTS atap merupakan salah satu bentuk kontribusi konservasi energi sekaligus mengurangi emisi karbon dari penggunaan energi fosil yang mendominasi pasokan listrik pada pembangkit listrik nasional.
Seperti yang telah diketahui bersama, Indonesia telah menyatakan komitmennya untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 26% dengan usaha sendiri dan 41% dengan bantuan internasional.
"Untuk mendukung hal tersebut pemerintah provinsi Jawa Barat juga telah memiliki target untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 4,29% di mana 1,84% dari hal tersebut adalah kontribusi sektor energi," katanya.
(Dani Jumadil Akhir)