JAKARTA - Asian Development Bank (ADB) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini. Dari prediksi awal sebesar 4,5% menjadi 3,5%.
Selain itu, Current Account Balance (CAB) juga diperkirakan berada di level minus 0,5% dari prediksi sebelumnya minus 0,8%, sedangkan tahun depan diprediksi sebesar minus 0,9% dari sebelumnya minus 1,3%.
Berikut fakta terkait ADB turunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia seperti yang telah dirangkum oleh Okezone, Jakarta, Rabu (22/9/2021).
1. Pertumbuhan Ekonomi 3,5%
Berdasarkan informasi, ADB menurunkan proyeksinya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun ini dari perkiraan pada April lalu sebesar 4,5% (yoy) menjadi 3,5% (yoy).
Baca Juga: RI Keluar dari Resesi, Bahlil Bersyukur Kontraksi Ekonomi Tak Terlalu Dalam
“Pemulihan akan terus berlangsung namun dengan laju yang lebih moderat di level 3,5% dibandingkan 4,5% yang diproyeksikan pada April lalu,” kata Senior Country Economist ADB Henry Ma dalam ASIAN Development Outlook 2021 di Jakarta, Rabu (22/9/2021).
2. Pembatasan Mobilitas dan Realisasi Kuartal II-2021
Diketahui adanya pembatasan mobilitas yang lebih ketat pada kuartal III-2021, sehingga menekan indikator ekonomi seperti penjualan ritel dan kendaraan bermotor, keyakinan konsumen serta PMI Manufaktur.
Baca Juga: Sri Mulyani: Kemajuan Suatu Bangsa Ditentukan Kualitas Manusia
Henry mengatakan beberapa aspek yang melatarbelakangi ADB dalam menurunkan proyeksinya adalah adanya realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 sebesar 7,07% yang lebih rendah dari perkiraan. Sebab, hal ini memberikan basis yang lebih rendah pada pertumbuhan tahun berikutnya.