JAKARTA – Kementerian BUMN mengharapkan PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) bisa menambah saham pada perusahaan patungan PT Krakatau Posco menjadi 50% dari saat ini 30%. Hal ini dilakukan untuk mendukung pengembangan dan pertumbuhan bisnis
“Bersama Posco, kami negosiasi dari tadinya minoritas, paling tidak 50:50 karena partnership dengan Posco ini luar biasa. Saya berterima kasih kerja sama dengan Posco selama 6-7 tahun terakhir ini net income sangat positif dari Posco," kata Menteri BUMN, Erick Thohir di Jakarta, kemarin.
Baca Juga: KPK Terima Laporan Erick Thohir Dugaan Korupsi di Krakatau Steel
Disampaikannya, saat ini dirinya bersama direksi Krakatau Steel tengah melakukan negosiasi dengan mitra Korea Selatan tersebut. Dimana apabila akuisisi dijalankan, maka porsi kepemilikan saham KRAS tersebut di Krakatau Posco akan imbang dengan kepemilikan mitra strategisnya Pohang Iron and Steel Company (Posco).
Seperti diketahui, Krakatau Posco mengelola pabrik baja terintegrasi dengan teknologi blast furnace pertama di Indonesia yang mulai beroperasi sejak 2014.
Baca Juga: Utang Krakatau Steel Rp31 Triliun, Erick Thohir Soroti Proyek Ini
Dia juga mengapresiasi respons positif Posco yang memiliki nilai pasar terbesar di dunia sebagai produsen baja tersebut. Pasalnya, Posco bisa saja menolak keinginan pemerintah untuk menambah sahamnya di anak usaha yang fokus memproduksi baja tersebut. "Pendekatan B to B secara profesional saya juga datang beberapa kali, ini membuat mitra kita percaya diri," urainya.