JAKARTA - Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria angkat bicara terkait rencana permohonan tambahan modal senilai USD500 juta atau setara Rp8,2 triliun yang diajukan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS).
Dia menegaskan bahwa saat ini Danantara tengah melakukan proses perbaikan menyeluruh terhadap kinerja dan struktur bisnis produsen baja pelat merah tersebut.
"Krakatau Steel juga sama, kita sedang lakukan perbaikan secara menyeluruh. Kita review model bisnisnya, nilai kompetitifnya, dan kebutuhannya. Kita juga sedang lakukan proses restrukturisasi,” ujar Dony saat ditemui di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (9/10/2025).
Dony mengakui Krakatau Steel masih menanggung beban utang yang cukup besar. Selain itu, perusahaan juga sempat mengalami gangguan operasional akibat kebakaran pabrik tahun lalu. "Pabriknya sempat kebakar tahun lalu, dan baru aktif kembali di akhir tahun lalu," jelasnya.
Dalam proses perbaikan itu, Danantara berencana melakukan suntikan modal berupa equity sebagai tambahan modal kerja, namun dengan pendekatan yang lebih hati-hati. "Kita akan meng-inject equity, modal kerja untuk mereka. Tapi untuk memastikan bahwa modal kerja ini efektif, tentu kita perbaiki juga secara komprehensif manajemennya," kata Dony.
Dia menambahkan, Danantara juga tengah meninjau ulang seluruh aspek operasional Krakatau Steel, mulai dari sistem bisnis, pembeli utama, hingga kekuatan kompetitif perusahaan di pasar baja nasional. Langkah ini merupakan bagian dari upaya restrukturisasi BUMN untuk memastikan kinerja perusahaan pelat merah dapat lebih efisien, kompetitif, dan berkelanjutan.
"Kita lihat bagaimana mereka menjalankan bisnis selama ini, siapa saja buyernya, apa kekuatannya. Ini semua kita bereskan," ujarnya.