Selain itu juga fasilitas pinjaman revolving sebesar US$200 juta untuk tambahan modal kerja. Semester I/2021 Per juni 2021, perseroan dan entitas memiliki saldo Rp1,61 triliun dengan marjin bunga 2%. Adapun fasilitas pinjaman jatuh tempo pada Juni 2022. Selain melunasi utang, TBIG juga berencana menadanai ekspansi usaha termasuk belanja modal di masa depan.
Misalnya perencanaan jaringan, akuisisi lahan dan perijinan, desain infrastruktur dan program perluasan jaringan. Pada semester I/2021, TBIG mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 15,28% dari posisi Rp2,57 triliun pada tahun sebelumnya.
Seluruh penghasilan merupakan penghasilan sewa dari menara telekomunikasi dan properti investasi. Disebutkan, Telkomsel tercatat menjadi penyewa terbesar dengan kontribusi Rp1,08 triliun. Jumlah itu setara dengan 36,53% dari total pendapatan perseroan. Adapun tempat berikutnya diisi oleh PT Indosat Tbk. (ISAT) senilai Rp641,45 miliar. Lalu PT XL Axiata Tbk. (EXCL) mencapai Rp479,19 miliar. Masing-masing berkontribusi sebesar 21,59% dan 16,13% dari total pendapatan.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)