Krisis Energi vs EBT & Covid

, Jurnalis
Jum'at 08 Oktober 2021 09:15 WIB
Krisis Energi Vs EBT dan Covid. (Foto: Okezone.com)
Share :

Industri EBT untuk berinovasi, tetapi telah mengurangkan tenaga dan keinginan industri besar Migas seperti BP untuk serius dalam bidang migas bahkan sebagian uangnya dipakai untuk pengembangan EBT, diperparah dengan adanya efek Brexit, yg mengakibatkan banyak sopir truk imigran yg dipulangkan, sehingga memperparah problem di dalam negeri, sampai mengakibatkan beberapa hari sempat SPBU kosong, kalau tidak kosong harus melakukan antrian panjang, hal yg tidak biasa di Eropa, walaupun sudah biasa di Indonesia terutama di daerah-daerah yg masih menyerap BBM bersubsidi.

Kejadian Krisis Energi saat seberulnya bukan krisis yang sebenarnya, bukan karena kekurangan kemampuan suplay dunia. Karena dilihat dari jumlah produser batubara masih berlimpah, begitu pula negara penghasil gas masih siap mensuplay, dan juga minyak masih banyak negara yg memiliki cadangan yg besar tapi masih idle karena faktor politik, bisnis, termasuk hilangnya Appetite perusahaan besar untuk masuk di dunia energi fosil karena berbondong-bondong lari ke EBT.

Jadi, ketika awal covid harga energi sangat rendah tidak terlalu lama kembali normal karena proses Supply-Demand, diakhir covid harga energi begitu tinggipun tidak akan terlalu lama, tetapi cukup menjadi pelajaran para pengambil keputusan dalam bidang energi, bahwa tidak bisa gegabah dan tergopoh-gopoh dalam membuat langkah-langkah strategis jangka panjang

Kalau mau disebut krisis, maka saat ini adalah krisis pemikiran dalam memandang energi secara menyeluruh, terlalu mendikotomikan jenis satu energi dengan energi lainnya, harusnya berjalan bersama.

Wamen ESDM 2012-2013 Rudi Rubiandini

(Feby Novalius)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya