JAKARTA - Krisis energi yang dialami oleh beberapa negara seperti Uni Eropa, China, Amerika Serikat, India, akan menimbulkan dampak inflasi. Menurutnya, kenaikan harga komoditas energi di pasar Internasional akan berpengaruh terhadap biaya produksi yang ada didalam negeri. Naiknya biaya produksi akan memicu harga barang jadi ikut naik.
Baca Juga: Krisis Energi, Harga Batu Bara Meroket 276% dalam Setahun
"Efek krisis energi di Eropa, India dan China akan menyeret ekonomi Indonesia dalam masalah inflasi yang serius. Kenaikan harga komoditas energi di pasar internasional diperkirakan berdampak terhadap naiknya biaya produksi didalam negeri," ujar Bhima kepada MNC Portal Indonesia, Minggu (17/10/2021).
Sebagai analogi, Direktur Celios itu mencontohkan seperti pada halnya produksi pupuk untuk menunjang produktivitas pertanian. Jika harga pupuk yang salah satu bahan bakunya gas buminya naik, maka akan ada peningkatan harga bahan pokok di level petani.
Baca Juga: Waspada Ya! Krisis Energi Ancam Pemulihan Ekonomi Dunia
"Ambil contoh, industri pupuk yang bahan baku-nya gas bumi mengalami tekanan biaya produksi dan berisiko meningkatkan harga pupuk di level petani, Jika harga pupuk naik, tidak bisa dihindari harga pangan akan disesuaikan dan pada akhirnya konsumen yang menanggung mahalnya harga energi," sambung Bhima.