JAKARTA - Proyek smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur membuka kesempatan kerja bagi 40.000 tenaga kerja (secara kumulatif) yang direkrut melalui perusahaan kontraktor.
Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengatakan, PTFI akan mendorong perusahaan kontraktor agar memaksimalkan perekrutan masyarakat lokal untuk mengisi bidang-bidang pekerjaan tertentu.
"Dalam masa konstruksi ini, tenaga kerja kumulatif yang akan dipekerjakan di proyek tersebut sekitar 40.000 orang. Tentu sebagian besar kami mengutamakan dari lokal dulu, kemudian kabupaten, lalu dicari lagi dari provinsi di Indonesia," ujarnya dalam Market Review IDX Channel, Jumat (22/10/2021).
Baca Juga: Smelter Freeport Dibangun, Tiang Pancang Mulai Dipasang
Sementara untuk operasional smelter ini, setelah selesai konstruksi diperkirakan akan mempekerjakan 1.000 orang.
"Jadi tetap kami akan mengutamakan dari tenaga kerja lokal, baru kabupaten, provinsi, lalu provinsi lain," ungkap Tony.
Dibangun di atas lahan seluas 100 hektare, smelter PTFI ini akan menjadi smelter single line terbesar di dunia dengan kapasitas pengolahan mencapai 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun atau 480.000 ton logam tembaga.
Baca Juga: 6 Fakta Smelter Freeport Rp42 Triliun Terbesar di Dunia
Menurut Tony, jika proyek smelter di KEK Gresik ini sudah beroperasi penuh maka akan menghasilkan 600.000 ton katoda tembaga. DIharapkan industri hilir yang membutuhkan tembaga di Indonesia bisa tumbuh sehingga tidak perlu lagi diekspor.
"Tetapi kalau seandainya industri hilirnya belum tumbuh, terpaksa 600.000 ton katoda tembaganya harus diekspor," tuturnya.