JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memproyeksi total pendapatan usaha yang akan diperoleh naik Rp158,8 miliar atau 11,4% menjadi Rp1,55 triliun pada 2022.
Hasil ini merupakan keputusan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BEI Tahun 2021.
RUPSLB BEI dihadiri oleh 95 pemegang saham atau 100 persen dari jumlah pemegang saham pemilik hak suara.
Adapun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2022 menjadi satu-satunya agenda dan telah disetujui oleh pemegang saham.
"Kami sudah melakukan RUPSLB dengan lancar dan alhamdulillah sudah disetujui RKAT 2022," ujar Direktur Utama BEI Inarno Djajadi dalam video conference, Jakarta, Rabu (27/10/2021).
Baca Juga: BEI Rayu Generasi Milenial dan Z Investasi di Pasar Modal Indonesia
Pada tahun 2022, BEI selaku salah satu regulator Pasar Modal Indonesia akan berfokus kepada tema pengembangan yang telah ditetapkan, yakni memperluas produk dan partisipan, serta meningkatkan layanan non-cash equities.
Kegiatan tahun 2022 akan difokuskan pada perluasan produk dan layanan BEI untuk memenuhi kebutuhan pelaku di sektor jasa keuangan yang meliputi penambahan indeks acuan baru, pengayaan produk data informasi Kebursaan, enhancement pada Sistem Penyelenggara Pasar Alternatif (SPPA) untuk mendukung pengembangan perdagangan Efek Non-Ekuitas, enhancement Taksonomi dan
Sistem XBRL, pengembangan produk Derivatif dan Waran Terstruktur, enhancement Sistem e-IPO untuk mendukung proses Penawaran Umum, hingga pengembangan Papan Pemantauan Khusus sebagai bentuk perlindungan investor.