JAKARTA - Pendapatan perusahaan energi Saudi Aramco meroket hingga 158% dari tahun-ke-tahun pada kuartal ketiga. Kenaikan tersebut didorong oleh harga minyak dan volume penjualan yang naik menyusul pulihnya kondisi perekonomian dunia, kata perusahaan pada Minggu 31 Oktober 2021.
Lonjakan keuntungan Aramco terjadi ketika para pemimpin dunia bersiap untuk KTT iklim COP26 PBB yang dimulai di Glasgow pada Minggu 31 Oktober 2021 pertemuan penting untuk melawan pemanasan global.
Laba bersih Aramco USD30,4 miliar atau setara Rp431,6 triliun (kurs Rp14.200 per USD) pada kuartal ketiga, naik dari USD11,8 miliar pada kuartal yang sama tahun lalu, dengan arus kas bebas lebih dari dua kali lipat menjadi USD28,7 miliar.
Baca Juga: Lepas 13,5 Miliar Saham, NSS Bidik Dana IPO Rp2 Triliun
Pemegang saham menerima USD18,8 miliar dalam bentuk dividen Keuntungan itu merupakan yang terbesar sejak Aramco tercatat di bursa saham Saudi pada Desember 2019, sebelum turun 44,4% pada 2020 (karena pandemi).
"Peningkatan laba bersih terutama merupakan hasil dari harga minyak mentah yang lebih tinggi dan volume yang dijual," kata raksasa minyak Saudi itu dalam pernyataan tentang pendapatannya, Senin (1/11/2021).
Baca Juga: Darya Varia Tebar Dividen Rp43,6 Miliar, Catat Jadwalnya
Aramco juga mengutip keuntungan pemurnian dan bahan kimia yang lebih kuat di kuartal ketiga, yang didukung oleh pulihnya permintaan energi dunia dan peningkatan aktivitas ekonomi di pasar-pasar utama.