Hadiri Konferensi Perubahan Iklim, Siapa Sosok Berjaket Hijau Bersama Sri Mulyani?

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani hadiri pembukaan Conference of Parties (COP) 26 UNFCCC di Glasgow, Inggris mengenai perubahan iklim. Sri membagikan potret kegiatannya melalui akun Instagram miliknya.

Baca Juga: Ketika Sri Mulyani Kepikiran Anggaran saat Kagumi Istana Terbesar di Dunia

“Langit kelabu (khas Inggris) dan Udara dingin 8 derajat Celcius, jalan dari perimeter ke tempat acara bersama Menko Perekonomian @airlanggahartarto_official dan Menteri BUMN @erickthohir dan Menteri @kemenpupr Basuki dan Menteri Seskab @pramonoanungw dan Menko Marinvest @luhut.pandjaitan,” tulisnya, dikutip di Jakarta, Selasa (2/11/2021).

Baca Juga: Sri Muyani Bertemu Menkeu Brasil, Bahas Apa?

Namun, sosok berjaket hijau yang tertangkap di gambar itu cukup menarik perhatian. Wajahnya tertutupi masker berwarna putih sehingga cukup sulit untuk mengenalinya. Ternyata, sosok itu adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang diketahui dari tag akun @kemenpupr pada potretnya.

Konferensi yang dihadiri oleh sejumlah jajaran menteri Indonesia ini membahas tentang perubahan iklim yang makin mengkhawatirkan. Indonesia bahkan membuat komitmen untuk isu emisi karbon.

“Indonesia memiliki komitmen untuk menurunkan emisi karbon sesuai National Determined Contributions sebesar 29% dengan upaya sendiri dan 41% dengan dukungan internasional pada tahun 2030, dan menjadi net zero emission pada tahun 2060 atau lebih awal,” sambung Sri.

Selain itu, peran sektor kehutanan, biodiversitas, mangrove, energi, dan transportasi juga disorot. Hal-hal itu ia rasa perlu untuk didanai dan diberi akses teknologi yang memadai.

Konferensi ini diadakan sebagai bentuk kepedulian terhadap generasi muda yang nantinya akan mewarisi dunia ini. Para pemimpin dunia, salah satunya Indonesia, berusaha memperlambat krisis perubahan iklim ini agar dunia tetap menjadi tempat yang nyaman untuk ditinggali generasi mendatang.

“Indonesia peduli pada isue perubahan iklim (climate change) karena kita peduli pada masa depan generasi muda,” pungkasnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)