PLN Butuh Duit Rp7.166 Triliun untuk Beralih ke Energi Hijau

Suparjo Ramalan, Jurnalis
Rabu 03 November 2021 07:29 WIB
PLN butuh dana besar untuk beralih ke energi hijau (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA - PT PLN (Persero) membutuhkan dana jumbo untuk mendukung energi hijau, dekarbonisasi, dan mencapai target carbon neutral di 2060 membutuhkan nilai investasi yang bombastis. PLN memperkirakan pembiayaan proyek bisa mencapai USD500 miliar atau setara Rp7.166 triliun (kurs Rp14.300 per USD).

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PLN, Sinthya Roesly menyebut, pihaknya memerlukan dukungan dari seluruh stakeholder, khususnya instrumen pinjaman lunak untuk mempercepat pelaksanaan proyek, salah satunya dekarbonisasi.

Baca Juga: Diskon Listrik PLN hingga 50%, Begini Cara Cek dan Dapatkan Lewat HP

"Selain itu, bantuan teknis untuk menetapkan standar proyek yang sesuai agar memenuhi syarat untuk pembiayaan hijau," ujar Sinthya dikutip Rabu (3/11/2021).

Untuk mencapai target tersebut, PLN bakal meningkatkan porsi investasi keuangan ke sejumlah proyek ekonomi hijau (green financing) dengan meluncurkan kerangka pembiayaan berkelanjutan.

Selain itu, PLN membuka opsi pembiayaan dari berbagai instrumen. Pertama, green bonds atau obligasi hijau yang nanti hasilnya akan secara eksklusif diterapkan untuk membiayai kembali proyek dengan manfaat lingkungan.

Baca Juga: Simak! Cara Dapat Diskon Listrik PLN di November 2021

Kedua, social bonds. Pendanaan ini akan dimanfaatkan PLN untuk menjalankan proyek-proyek strategis yang berdampak langsung pada masyarakat dan memitigasi persoalan sosial masyarakat.

Ketiga, sustainability bonds yang penerapannya bisa secara eksklusif diterapkan untuk membiayai kembali kombinasi proyek hijau dan sosial.

"PLN juga berkomitmen untuk memanfaatkan pendanaan ini semaksimal mungkin dengan sistem pengawasan berkelanjutan dan juga melakukan pelaporan dana yang diserap secara berkala," kata Sinthya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya