Sejarah dan Fakta-Fakta Unik Garuda Indonesia, Kini Punya Utang Rp139 Triliun

Ahmad Hudayanto, Jurnalis
Selasa 16 November 2021 13:57 WIB
Garuda Indonesia. (Foto: Okezone.com)
Share :

Garuda Indonesia juga pernah mengalami peristiwa tergelincirnya pesawat McDonnell Douglas DC10-30 dengan nomor penerbangan 865 yang terbang dari Fukuoka, Jepang pada 13 Juni 1996.

Hal itu terjadi kembali di Yogyakarta di tahun 2007, pesawat Boeing 737-400 milik Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-200 tergelincir dan terbakar di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta.

Kejadian yang menimpa GA-200 juga berdampak larangan terbang menuju Eropa untuk maskapai Indonesia itu termasuk Citilink.

Penghargaan untuk Garuda Indonesia

Namun setahun kemudian Garuda Indonesia memperbaiki dan meningkatkan kualitas layanannya dan menerima sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA) dari IATA yang menunjukkan Garuda Indonesia telah memenuhi standar keselamatan penerbangan Internasional.

Dengan perbaikan layanan tersebut Garuda Indonesia menjadi pemenang kategori "World's Most Improved Airline" dari Skytrax.

Pada bulan Juni tahun 2012, Garuda Indonesia menjalin kerja sama dengan Liverpool FC sebagai sponsor global untuk klub asal Inggris tersebut.

Pada tahun 2014 Garuda Indonesia banyak mencatat kemajuan besar. Seperti bergabung dalam aliansi SkyTeam dan resmi menjadi anggota ke-8 pada tanggal 5 Maret 2014 di Denpasar, Bali.

Melayani rute penerbangan nonstop menuju Amsterdam menggunakan pesawat Boeing 777-300ER yang memiliki kabin terbaru dari semua armada. Serta memperpanjang rute penerbangannya menuju London.

Garuda Indonesia juga mendapatkan penghargaan sebagai maskapai “Bintang 5” dari Skytrax pada tanggal 14 Desember 2014.

Garuda Indonesia Saat Ini

Seperti yang diketahui Garuda Indonesia kini mengalami banyak masalah, terutama masalah finansial.

Akibat dari utang yang menggunung Garuda Indonesia dan terancam pailit. Untuk mengatasinya manajemen Garuda Indonesia melakukan usaha restrukturisasi utang.

Kementerian BUMN selaku pemegang saham juga memutuskan mengembalikan sejumlah armada pesawat kepada lessor. Langkah itu bagian dari restrukturisasi keuangan emiten.

Dan saat ini, dari total pesawat 142, tersisa 50 pesawat saja. Di lain sisi, manajemen juga memutuskan menunda kedatangan empat pesawat Airbus dan 49 pesawat Boeing.

Selain itu BUMN juga melakukan usaha kerja sama dengan perusahaan penerbangan asal Dubai, Emirates dan memfokuskan Garuda Indonesia untuk penerbangan domestik.

(Feby Novalius)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya