Sandiaga juga mendorong agar para pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Maros untuk menerapkan protokol kesehatan CHSE ( Cleanliness, Health, Safety, and Environmental sustainability).
"Karena di era pandemi COVID-19 ini kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan keberlanjutan lingkungan ini yang diperlukan. Jadi kami juga memberikan fasilitasi agar produk-produk dari ekonomi kreatif ini juga disajikan dalam bingkai protokol kesehatan yang ketat dan disiplin," ujar Sandiaga.
Kegiatan workshop di Kabupaten Maros akan diikuti oleh 35 pelaku ekonomi kreatif dari berbagai subsektor di antaranya dari subsektor kuliner, fesyen, dan kriya. Selain pemberian materi terkait peningkatan inovasi dan kewirausahaan, workshop ini juga diisi dengan sesi diskusi dan tanya jawab dengan pelaku ekonomi kreatif yang hadir dalam kegiatan ini.
Workshop ini juga dihadiri oleh Staf Khusus Menparekraf Bidang Pengamanan Destinasi Wisata dan Isu-isu Strategis, Brigjen TNI Ario Prawiseso; Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Hariyanto; Direktur Poltekpar Makassar, M. Arifin; Bupati Maros, Andi Syafril Chaidir Syam; dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Maros, Ferdiansyah.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)