Mobius mengatakan dari melemahnya mata uang, Turki dapat melakukan ekspor yang lebih baik.
“Perusahaan yang kami miliki di Turki memperoleh pendapatan dalam dolar, dalam euro. Dan dengan lira Turki yang lebih rendah dan lebih lemah, mereka melakukan lebih baik karena biayanya jauh lebih rendah,” jelasnya.
Mark Mobius menambahkan di tengah krisis mata uang tersebut, India dan Taiwan menjadi pilihan pasar menurutnya.
(Feby Novalius)