Sedangkan pedagang lain bernama Suhema mengatakan, kenaikan harga cabai rawit dan bawang merah terjadi di tingkat tengkulak atau pemasok distributor. Meskipun diakui bahwa sebenarnya pasokan cabai masih cukup aman.
"Kalau pasokan sebenarnya ada walau dibeberapa wilayah ada yang gagal panen karena hujan terus. Tetapi memnag harga jualnya mahal jadi, sampai ke pedagang juga mahal," terangnya.
Ia menduga kenaikan harga ini karens tingginya permintaan kedua jenis bahan pangan tersebut menjelang Nataru. Saat ini Suhema menuturkan, harga cabai rawit di angka Rp 75.000 per kilogramnya, naik dari sebelumnya Rp 50.000 per kilogram.
Namun, dirinya mengakui malah penjualannya mengalami peningkatan lantaran pengecer kecil tak berani ambil stok cabe terlalu banyak.
"Kalau biasanya saya paling ambil hnaya 20 kilogram saja. Tetapi sekarang bisa sampai 40 kilogram," tukasnya.
(Taufik Fajar)