KOTA MALANG - Dari hobi cosplay, sejumlah anak muda di Malang menghasilkan cuan jutaan. Mereka membuat kostum cosplay yang berhasil diekspor ke berbagai negara..
Melihat tempat pembuatannya tak ada yang menyangka, bila kostum cosplay kreasi pemuda di Kota Malang ini menjelajahi pasaran benua Eropa, Amerika, hingga Asia. Lokasi pembuatan kostum cosplay berada di sebuah studio kecil di belakang rumah di kawasan Jalan Janti Barat Nomor 31, Kelurahan Bandungrejosari, Kecamatan Sukun, Kota Malang.
Di studio belakang rumah yang sempit, sejumlah pemuda menerima pesanan cosplay dan membuatnya. Mereka bekerja dengan peralatan sederhana, namun dengan hasil yang berkualitas dengan memanfaatkan bahan-bahan spon.
Baca Juga: 7 Peluang Usaha Murah Meriah di Bawah Rp500 Ribu
Seniman pembuat cosplay Magisterian Zona Pahlevi menyatakan, ide pembuatan kostum cosplay dimulai sejak dirinya dengan sejumlah temannya memiliki kesamaan hobi. Dari hobi tersebut, kemudian pada 2006 ia dan empat orang rekannya mencoba membuat kostum cosplay, hingga akhirnya pesanan mulai datang pada tahun 2008.
"Belajar buat itu mulai 2005, ikut suatu komunitas cosplay dari situ berkembang ingin membuat kostum cosplay. Belajar otodidak membuatnya," ujar pria yang akrab disapa Levi ini.
Tak mudah memang mengembangkan penjualan kostum cosplay, apalagi ada kesulitan dalam hal mendetailkan ukuran cosplay. Beberapa kali keluhan dan komplain pelanggan memang muncul, tetapi Levi dan kawan-kawannya tak menyerah serta berhasil menjawabnya. Perlahan tapi pasti, kostum cosplay produksi ACT Costum cosplay mulai memasuki pasar ekspor.
Baca Juga: Intip Potensi Perikanan Budidaya di 2022
"Kita mulai eskpor itu tahun 2010 perlahan-lahan. Promosinya melalui media sosial, komunitas, dan internet pokoknya, akhirnya sekarang sudah merambah pasar luar negeri," katanya.
Levi menambahkan, saat ini tercatat sejumlah negara menjadi tujuan cosplay kreasi ACT Costum. Beberapa negara seperti Singapura, Malaysia, Hongkong, Jepang, Korea Selatan, Inggris, Prancis, Australia, Kanada, dan Amerika Serikat. Sementara untuk di Indonesia, sejumlah kota besar mulai Jakarta, Yogyakarta, Denpasar, hingga Surabaya menjadi tujuan pemasarannya.
"Kalau pemasaran kita pasarkan kemanapun yang penting nyantol, tapi memang sampai saat ini kebanyakan lakunya di luar negeri. Jadi hampir sebagian besar pelanggannya di sana," ungkapnya.