JAKARTA – 2021 menjadi tahun luar biasa bagi CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk. Musk mencatatkan pencapaian tertinggi seperti kekayaannya naik drastis sejak 1 Januari tahun lalu.
Dilansir dari Forbes, Selasa (4/1/2022), tercatat kekayaan Musk melonjak hingga USD200 miliar atau sekitar Rp2.860 triliun (perkiraan kurs Rp14.300/USD).
Dan pada tahun 2020 saja dia telah mendapatkan USD110 miliar (Rp1.573 triliun) dan mencetak rekor miliarder dengan pendapatan terbesar dalam setahun.
Tesla Pecahkan Rekor USD1 Triliun
Perolehan tersebut berkat saham Tesla yang terus naik dan mencapai 32% hingga 17 Desember 2021.
Kenaikan itu bermula pada bulan Oktober 2021, ketika raksasa penyewaan mobil Hertz mengumumkan akan membeli 100.000 kendaraan Tesla atau senilai USD4,2 miliar (Rp600,6 triliun). Berkat pengumuman itu, untuk pertama kalinya nilai perusahaan Tesla tembus USD1 triliun.
Dari hal itu juga, kekayaan Musk pernah mencapai lebih dari USD300 miliar (Rp4.290 triliun) pada awal November tahun lalu.
Baca Juga: Covid-19 Mengganas di China, Harta Miliarder Pakaian Ini Lenyap Rp10,8 Triliun
Dengan total kekayaan yang mencapai USD245,1 miliar atau sekitar Rp3.504 triliun Musk memantapkan posisinya di puncak orang terkaya di dunia. Dan menggeser pendiri Amazon Jeff Bezos, maestro mode busana Prancis Bernard Arnault, dan pendiri Microsoft Bill Gates.
Kenaikan Saham dan Pencapaian SpaceX
Bukan hanya dari Tesla, kepemilikan sahamnya yang ada di SpaceX juga ikut membantu menambah penghasilannya.
Setelah SpaceX menjadi perusahaan penerbangan swasta pertama meluncurkan pesawat luar angkasanya ke orbit. Sahamnya di SpaceX meningkat menjadi USD100 miliar atau setara Rp1.430 triliun naik USD74 miliar.
Baca Juga: Deretan Miliarder yang Meninggal Dunia Sepanjang 2021, Tinggalkan Harta Rp501 Triliun
Dan membuka persaingan miliarder untuk industri pariwisata luar angkasa antara Elon Musk, Jeff Bezos dengan Blue Origin, dan miliarder asal Inggris Richard Branson dengan Virgin Galactic.
Tesla Alami Masalah
Musk Tidak hanya dapatkan pencapaian yang menyenangkan pada tahun 2021. Perusahaan mobil listriknya Tesla pada tahun lalu mendapatkan masalah dengan pemerintah China.
Masalah tersebut terkait peraturan ketat dari China tentang pengumpulan data otomotif dan transfer data ke luar negeri. Dan mengancam untuk menghambat penelitian dan pengembangan Tesla.