Pahala mengatakan, pihaknya mendorong BUMN untuk mengoptimalkan pengembangan geothermal di wilayah kerjanya sendiri. Apalagi, saat ini baru 9% wilayah kerja geothermal yang berproduksi dengan kapasitas hanya 1.900 MW.
"Kita masih punya potensi 19 GW, kita dorong bagaimana agar Pertamina Geothermal Energy mengembangkan area geothermal,’" tukasnya.
Saat ini, PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) mengelola 15 wilayah kerja dengan kapasitas 1.877 MW, dengan rincian 672 MW dioperasikan sendiri dan 1.205 MW merupakan kontrak operasi bersama. Untuk meningkatkan pemanfaatan panas bumi, saat ini PGE sedang mengembangkan teknologi baru dengan menggunakan binary cycle.
Potensi energi baru dan terbarukan di Indonesia terbilang cukup besar. Sejumlah renewable energy antara lain bersumber dari energi hidro, geothermal, bayu, solar panel, biofuel, arus bawah laut, dan lain sebagainya.
"Dengan aset besar itu, Indonesia saat ini juga tengah mengejar ketersediaan energi baru dan terbarukan. Salah satunya lewat panas bumi yang sangat berlimpah di Tanah Air," pungkasnya.
(Feby Novalius)