Bahkan dia mengaku seringkali was-was jika bertemu seseorang di tempat umum seperti di pesawat. Di mana, Prof Rhenald khawatir orang tersebut mungkin salah satu orang terkaya di dunia.
“Kalau saya naik pesawat, saya suka menebak-nebak siapa yang duduk di sebelah saya. Semakin sederhana, semakin saya was-was. Jangan-jangan ini orang terkaya di dunia ini, di sebelah saya,” ucap dia.
Lanjutnya, Flexing dapat dilakukan karena beberapa kebutuhan. Mulai dari agar dilihat mampu, hingga mendapatkan pasangan.
“Pertama, agar dilihat mampu oleh orang lain. Hal ini bisa dalam hal pekerjaan. Kedua, untuk menunjukkan kredibilitas atas suatu kemampuan. Di mana, dalam hal ini yang dipamerkan bukanlah harta kekayaan. Ketiga, untuk mendapatkan pasangan dengan level keuangan ‘sultan’,” jelas Prof Rhenald.
(Dani Jumadil Akhir)