Dulu saat pajak masih ditentukan oleh kantor pajak bukan sistem pemungutan pajak. Ketika menjadi seorang wartawan, Prof Rhenald pernah berkunjung ke suatu daerah. Di bagian luar, rumahnya terlihat jelek. Lantas, setelah masuk ke bagian dalam rumah itu dia terkejut karena mewah sekali.
“Jadi, di bagian depan memang sengaja dibuat tidak menarik sama sekali tapi ternyata mereka kaya raya. Tapi rupanya sekarang kebalikan, orang yang belum kaya mengaku kaya,” paparnya.
Tak hanya itu, sebutan gelar sultan juga silih berganti terdengar. Dengan pamer mobil dan rumah hektaran. Kemudian, istilah tren review saldo juga gencar beredar.
Sementara itu, kata dia, aktivitas flexing ini mungkin hanya untuk kesenangan saja karena angka bisa diedit, pengakuan bisa dibuat. Namun demikian, kejadian seperti ini bisa ditiru oleh orang lain bahkan nantinya menjadi gaya hidup suatu generasi.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)