Cerita Warung Nasi Padang hingga Sate Bertahan di London

JAKARTA - Zukni dan Pino membuka warung masakan Indonesia di London, Inggris. Keduanya pun menghadapi tantangan untuk tetap bertahan di tengah pandemi Covid-19 dan karantina wilayah ketat yang sempat diterapkan berbulan-bulan.

Pemilik Warung Pino di Camden Pinondang Sinaga dan Zukni Legowo mendirikan Triplehot Spicy di kawasan Queensway, Mereka membuka usaha mereka tak lama sebelum pandemi terjadi. Usaha mereka sempat terganggu dengan lockdown ketat, dan kini mulai sibuk kembali.

"Sekarang sibuk terus, kalau akhir pekan selalu ngantri," kata Pino yang menyajikan menu andalan, berupa sate ayam dan Nasi Padang, serta tempe mendoan, dikutip dari BBC Indonesia, Minggu (30/1/2022).

Baca Juga: 4 Sumber Kekayaan Mochtar Riady, Kakek 92 Tahun Berharta Rp24,3 Triliun

Untuk memenuhi minat pelanggan, setidaknya dia menghabiskan sekitar 60 blok tempe untuk mendoan dan sekitar 120 kilogram daging sapi untuk rendang dalam menu Nasi Padang.

Sementara di Queensway Market, tempat Zukni berjualan, yang berjarak sekitar setengah jam dengan kendaraan umum dari Camden, rendang juga menjadi andalan.

"Bakso dan rendang, seminggu bisa sekitar 300 sampai 400 porsi per menu," cerita Zukni.

Baca Juga: Sumber Kekayaan Amanda Cole, Pendiri Startup Bisnis Sayur dan Buah

Di balik besarnya antusias warga, tingginya biaya operasional, liku-liku perizinan, dan ketidakpastian karena pandemi menjadi tantangan yang telah mereka hadapi dalam dua tahun terakhir.

Namun, mereka mengatakan ingin tetap jalan terus untuk memperkenalkan makanan Indonesia di Inggris, di tengah banyaknya restoran dari negara-negara tetangga Indonesia, seperti Thailand dan Vietnam, yang jauh lebih banyak dan lebih popular.

Setelah karantina dilonggarkan pada Juli 2021, berbagai rumah makan kembali ramai. Di antara deretan kios-kios makanan dan produk kreatif di Camden Market, salah satu destinasi turis di London, Warung Pino termasuk salah satu kedai makan yang ramai dikunjungi.