JAKARTA — Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung hadapi sejumlah kendala dalam melakukan pembangunannya. Hal ini yang membuat proyek kereta cepat pertama Indonesia belum rampung sampai saat ini.
Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, ketiga kendala yang menjadi masalah perusahaan dalam proyek pembangunannya antara lain pendanaan, pandemi Covid-19 dan teknis konstruksi.
Baca Juga: Harga Tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung Rp150 Ribu-Rp350 Ribu, Balik Modal 40 Tahun!
“PMN kepada PT KAI digunakan sebagai sumber pendanaan untuk menutup kekurangon setoran modal RUN Indonesia. Segi pendanaan, dengan adanya Covid-19, BUMN sponsor Indonesia sampai dengan April 2021 belum bisa memberikan setoran modal secara penuh,” kata Dwiyana, Selasa (8/2/2022).
Akhirnya diputuskan oleh pemerintah ada PMN kepada KAI yang akan mengambil alih pihak sponsor.
“PT KAI sebagci Leading Sponsor menggantikan WIKA Penggunaan setoren modal dari PT KAl akan digunakan untuk pembayaran sewa BMN Rumija Tol, Penggantian Investasi PLN, Investasi untuk clearance peralatan Telkomsel untuk implementasi GSM-R, Pembayaran progres pekerjaan kepada Kontraktor KonsultanSupervisi, Asuransi, Pajak dan Material Offshore penting,” paparnya.