Punya Potensi Besar Penyimpanan Emas, Menko Airlangga: Tahun Depan RI Bentuk Bullion Bank

Tim Okezone, Jurnalis
Kamis 10 Februari 2022 15:41 WIB
Menko Airlangga sebut Indonesia punya potensi penyimpanan emas. (Foto: Kemenko)
Share :

JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan Indonesia memiliki potensi besar pada penyimpanan emas.

Menurutnya, produksi emas oleh smelter PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur memunculkan potensi besar pada sistem perbankan untuk menerima transaksi emas, selain mata uang pada umumnya.

Airlangga mengaku pemerintah merencanakan pembentukan bullion bank atau bank yang bisa menerima emas dalam transaksinya mulai tahun depan.

 BACA JUGA:Airlangga Perintahkan BRI Salurkan 30% Kredit UMKM di 2024

Apalagi, smelter PT Freeport Indonesia di Gresik yang peletakan batu pertamanya dilakukan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu ditarget mampu memproduksi emas satu ton tiap pekan.

Menko Airlangga mengatakan, dengan nilai investasi awal 200 juta dolar AS, smelter PT Freeport di Gresik bisa memproduksi 35 ton emas.

"Kalau peluang ini ditangkap dengan bullion bank, tidak perlu lagi kirim emas ke Singapura, karena kebanyakan sekarang dikirim ke Singapura, dari Singapura masuk lagi ke Indonesia,” tutur Airlangga saat Webinar BRI Microfinance Outlook 2022, Kamis (10/2/2022).

Ketua Umum DPP Partai Golkar ini menambahkan, hampir seluruh produksi pada industri perhiasan biayanya hanya tolling fee. Hal ini berkaitan dengan insentif fiskal dengan PPN.

Menurutnya, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengolah bahan baku emas hasil produksi PT Freeport Indonesia di Gresik menjadi barang bernilai lebih tinggi.

“PR bagi BRI tentu semakin banyak. Time frame mungkin 2023, jadi punya cukup waktu untuk mempersiapkan dari segi regulasi maupun korporasinya,” ujar Airlangga.

Menko Perekonomian menegaskan rencana pembentukan bullion bank ini untuk mengelola emas di Indonesia.

 BACA JUGA:Menko Airlangga Buka Peluang Dana PEN untuk Calon Pekerja Migran Indonesia

Dia menyebut, potensi komoditas emas dari Indonesia masih cukup besar. Sebab, Indonesia memiliki lokasi tambang emas terbesar di dunia.

Berdasarkan data yang diterima Airlangga, cadangan emas di tambang Grasberg di Papua mencapai 30,2 juta ounce. RI juga menjadi produsen emas terbesar nomor 7 di dunia dengan angka 130 ton per tahun.

Kondisi ini berbanding terbalik dengan tingkat konsumsi emas yang masih rendah. Yakni, investasi ritel untuk emas baru sebanyak 172.800 ounce.

Bullion bank dinilai bisa memberi sejumlah manfaat bagi negara, antara lain sumber pembiayaan industri, diversifikasi produk bagi bank, hingga penghematan devisa.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya