JAKARTA - Saham-saham AS turun tajam pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena aksi jual besar-besaran di Wall Street berlanjut di tengah meningkatnya kekhawatiran atas ketegangan Ukraina dan Rusia, serta spekulasi kenaikan suku bunga agresif Federal Reserve.
Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 503,53 poin atau 1,43%, menjadi menetap di 34.738,06 poin. Indeks S&P 500 terperosok 85,44 poin atau 1,90%, menjadi berakhir di 4.418,64 poin. Indeks Komposit Nasdaq anjlok 394,49 poin atau 2,78%, menjadi ditutup di 13.791,15 poin.
Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor teknologi dan konsumen non-primer masing-masing jatuh 3,01% dan 2,82% memimpin kerugian. Sementara itu, sektor energi dan utilitas masing-masing naik 2,79% dan 0,01%, hanya dua kelompok yang naik.
Penurunan tajam Jumat (11/2/2022) mengikuti kemunduran besar di Wall Street, yang membuat Dow jatuh 526 poin pada Kamis (10/1/2022), karena pembacaan inflasi AS yang lebih panas dari perkiraan membuat pasar terkesima.
Indeks harga konsumen AS untuk Januari tumbuh 7,5% secara tahun ke tahun, Departemen Tenaga Kerja melaporkan pada Kamis (10/2/2022), lebih tinggi dari konsensus perkiraan pasar 7,3%, dan tertinggi sejak 1982.
Investor khawatir bahwa inflasi panas akan mendorong langkah kebijakan yang lebih agresif dari Federal Reserve. Sementara itu, investor juga khawatir tentang ketegangan Rusia-Ukraina.