2. Baru Balik Modal 40 Tahun
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memperkirakan proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung baru bisa balik modal setelah beroperasi selama 40 tahun.
Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet menyatakan hal tersebut diambil dari feasibility studi atau studi kelayakan dari tarif yang akan diberikan kepada masyarakat sebesar Rp350 ribu per orang.
"Kapasitas 1 train set ada 601 seat, terdiri dari 3 kelas, VIP, first class, dan second class. Tarif berkisar Rp 150-350 ribu sesuai hasil study demand forecast POLAR UI," ujarnya dalam RDP dengan Komisi V.
Kemudian kata dia, hasil review feasibility study yang dilakukan saat ini juga potensi break even point (BEP) mencapai 40 tahun. Menurutnya perhitungan itu masih terus dilakukan dan diharapkan bisa lebih cepat.
"Saat ini perhitungan review FS masih belum final, kemarin sempat di angka 40 tahun. Namun masih kita coba evaluasi agar kira-kira apakah ada lagi potensi-potensi revenue stream lagi atau strategi bisnis yang lain yang bisa membuat BEP bisa lebih kecil dari 40 tahun," tambahnya.
BACA JUGA:4 Fakta Harga Tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung Termurah Rp150.000
3. Tukang Las Rel dari China
Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementeraian PPN/Bappenas, Pungky Sumadi mengungkapkan bahwa pengerjaan mengelas rel kereta cepat Jakarta - Bandung masih membutuhkan tenaga kerja dari China.
"Kami sempat mengunjungi proyek kereta cepat Indonesia Jakarta - Bandung itu awalnya agak membingungkan pada saat kami melihat, misalnya tukang las untuk rel itu ternyata masih harus dari Tiongkok kita datangkan," kata Pungky.