JAKARTA – Bursa saham AS, Wall Street berakhir bervariasi pada perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), dengan S&P 500 menyeberang ke wilayah positif menjelang bel penutupan setelah Federal Reserve (Fed) AS merilis risalah rapat, yang mengatakan bahwa bank sentral akan mulai menaikkan suku bunga guna memerangi inflasi, keputusannya akan dibuat berdasarkan pertemuan demi pertemuan.
Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 54,57 poin atau 0,16%, menjadi menetap di 34.934,27 poin. Indeks S&P 500 naik tipis 3,94 poin atau 0,09%, menjadi berakhir di 4.475,01 poin. Indeks Komposit Nasdaq terkikis15,67 poin atau 0,1%, menjadi ditutup di 14.124,09 poin.
Delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor energi menguat 0,76 persen, memimpin kenaikan. Sedangkan sektor jasa teknologi dan komunikasi turun 0,2%, merupakan kelompok dengan kinerja terburuk.
Risalah menunjukkan bahwa sementara pembuat kebijakan sepakat bahwa akan "segera sesuai" untuk menaikkan suku bunga acuan overnight Fed dari level mendekati nol, mereka akan menilai kembali garis waktu kenaikan suku bunga pada setiap pertemuan.
"Fakta The Fed tidak lebih hawkish dari yang diperkirakan sebelumnya tampaknya telah menyelamatkan saham untuk saat ini," kata Lou Brien, ahli strategi di DRW Trading di Chicago. "Pasar khawatir sikap kebijakan agresif (Presiden Fed St. Louis James) Bullard lebih meluas tetapi tampaknya tidak demikian," lanjutnya.
Ketiga indeks saham utama AS menghabiskan sebagian besar sesi jauh di wilayah negatif, karena investor bersaing dengan pergeseran ketegangan geopolitik dan sejumlah data yang menunjukkan bahwa ekonomi AS memanas, sehingga memperkuat kasus Federal Reserve untuk pengetatan suku bunga yang agresif.
Tetapi setelah rilis risalah Fed, indeks berputar, akhirnya menghapus kerugian. Nasdaq dan Dow ditutup sedikit lebih rendah.
"Sepertinya The Fed tidak terlalu goyang," kata Ryan Detrick, Kepala Strategi Pasar di LPL Financial di Charlotte, North Carolina. "Itu tidak melempar bola kurva hawkish yang kita lihat enam minggu lalu dan itu melegakan bagi banyak investor," tambahnya.