JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan potensi penghapusan pencatatan saham (delisting) PT Siwani Makmur Tbk (SIMA). Hal ini karena sudah mencapai masa suspensi di Pasar Reguler dan Pasar Tunai selama 24 bulan pada tanggal 17 Februari 2022.
Adapun pemberitahuan berdasarkan Pengumuman Bursa Peng-SPT-00006/BEI.PP3/02-2020 tanggal 17 Februari 2020 perihal Penghentian dan Perpanjangan Penghentian Sementara Perdagangan Efek, serta Peraturan Bursa Nomor I-I tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali (Relisting) Saham di Bursa.
Baca Juga: Cooling Down, Perdagangan Saham Bintang Samudera (BSML) Dihentikan
Selanjutnya, Bursa dapat menghapus efek Perusahaan Tercatat apabila: Ketentuan III.3.1.1, Mengalami kondisi, atau peristiwa, yang secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha Perusahaan Tercatat, baik secara finansial atau secara hukum, atau terhadap kelangsungan status Perusahaan Tercatat sebagai Perusahaan Terbuka, dan Perusahaan Tercatat tidak dapat menunjukkan indikasi pemulihan yang memadai.
Kemudian ketentuan III.3.1.2, Saham Perusahaan Tercatat yang akibat suspensi di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, hanya diperdagangkan di Pasar Negosiasi sekurang-kurangnya selama 24 bulan terakhir.
"Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka masa suspensi saham PT Siwani Makmur Tbk di Pasar Regular dan Pasar Tunai telah mencapai 24 bulan pada tanggal 17 Februari 2022," tulis Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 3 Goklas Tambunan dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan Irvan Susandy, Kamis (17/2/2022).
Baca Juga: Saham KONI Kembali Diperdagangkan Hari Ini
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi SIMA berdasarkan Laporan Keuangan per 30 September 2019 sebagai berikut:
Komisaris Utama: Wiwik Sukarno AR
Komisaris Independen: Bambang Sutejo
Direktur Utama: Ifiandiaz Nazsir
Direktur: Ikman Maulana
Selanjutnya Pemegang Saham berdasarkan n Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek per 31 Januari 2020 antara lain PT PT Yuanta Securities Indonesia 25.808.000 saham (5,83%) dan Masyarakat 416.781.871 saham (94,17%).