Namun, belakangan ini John sudah menjual seharga Rp 6.000.
"Gara-gara harga kedelai di global mahal, efeknya ke kita. Ending-endingnya ke pedagang jualinnya jadi mahal. Kalau mahal pembelinya ngeluh," ungkapnya.
BACA JUGA:Harga Kedelai Melonjak, Tahu Tempe Kian Mahal Jadi Rp6.000
Akibat dari mogok jualannya tersebut, tak sedikit pembeli yang datang ke lapaknya untuk bertanya kenapa tidak ada tempe dan tahu hari ini.
"Banyak banget dari tadi pagi ibu-ibu sama pedagang gorengan ke sini. Nyari tempe tapi tempenya nggak ada," ucapnya.
Sebenarnya aksi mogok ini bukan yang diharapkan, karena selama tiga hari nanti John tidak dapat pemasukan.
Namun, hal ini harus dijalankan demi solidaritas antar perajin dan pedagang tahu tempe lainnya.
"Nggak mau sebenernya saya mogok. Karena nggak ada pemasukan. Tapi karena ini dilakuinnya serentak ya saya ngikut. Demi harga kedelai bisa turun dan harga tempe nggak mahal ke pembeli," keluhnya.