JAKARTA - Saudi Aramco berencana menambah investasi di China. Hal ini diungkapkan CEO Perusahaan Raksasa Minyak Arab Saudi Amin Nasser.
"China adalah bagian penting dari pangkalan Aramco," kata Nasser, Selasa (22/2/2022).
"Dan kami saat ini sedang berdiskusi dengan sejumlah mitra kami di China untuk lebih banyak investasi," katanya.
Sayangnya dia tidak menjabarkan detail investasi di China tersebut. Nasser mengatakan tahun lalu bahwa Aramco mengharapkan peluang untuk investasi lebih lanjut dalam proyek-proyek hilir di China - importir minyak mentah terbesar di dunia - untuk membantu negara itu memenuhi kebutuhannya akan transportasi berat dan bahan kimia, serta pelumas dan bahan non-logam.
Dia mengatakan bahwa sementara permintaan minyak secara global hampir mencapai tingkat pra-pandemi, investasi di sektor ini tidak memadai untuk mempertahankan pasokan global dalam jangka pendek hingga menengah.
Aramco sedang berupaya meningkatkan kapasitas berkelanjutan maksimumnya menjadi 13 juta barel per hari pada tahun 2027, Nasser mengatakan kepada wartawan, dari 12 juta barel per hari saat ini.
"Ini akan menjadi pembangunan bertahap dari '25 hingga '27," katanya.
Perusahaan akan mengalokasikan lebih banyak modal untuk investasi, termasuk untuk meningkatkan kapasitas berkelanjutan maksimum dan pasokan gas.
"Kami akan, segera, mengadakan earnings call (konferensi antara manajemen perusahaa, analis, investor, dan media) setelah kami mengumumkan jumlah kami, dan kami akan menjelaskan lebih lanjut tentang apa yang kami lakukan," katanya, menanggapi pertanyaan apakah Aramco akan menggunakan pendapatan yang meningkat karena harga minyak yang lebih tinggi untuk belanja modal atau dividen.