Wall Street Mixed Sikapi Pembicaraan Xi Jinping dengan Putin

Anggie Ariesta, Jurnalis
Sabtu 26 Februari 2022 07:18 WIB
Wall Street Bervariasi (Foto: Reuters)
Share :

JAKARTA - Wall Street kembali rebound pada perdagangan Jumat (25/2/2022) waktu setempat dan ditutup dengan indeks Dow mencatat persentase kenaikan harian terbesar sejak November 2020, ditengah aksi jual tajam menjelang invasi Rusia ke Ukraina.

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average naik 834,92 poin, atau 2,51%, menjadi 34.058,75, S&P 500 naik 95,95 poin, atau 2,24%, menjadi 4.384,65 dan Nasdaq Composite bertambah 221,04 poin, atau 1,64%, menjadi 13.694,62. Untuk minggu ini, Dow turun 0,1%, S&P 500 naik 0,8% dan Nasdaq naik 1,1%.

Harga minyak turun di bawah USD100 per barel, meredakan beberapa kekhawatiran tentang biaya energi yang lebih tinggi, dan semua 11 dari sektor utama S&P 500 berakhir pada hari itu. S&P 500 dan Nasdaq juga membukukan keuntungan untuk minggu ini.

Rudal Rusia menghantam Kyiv dan keluarga meringkuk di tempat penampungan pada hari Jumat, sehari setelah Rusia melancarkan invasi tiga cabang ke Ukraina dalam serangan terbesar di negara Eropa sejak Perang Dunia Kedua.

Investor juga menilai berita bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada mitranya dari China Xi Jinping dalam panggilan telepon bahwa Rusia bersedia mengadakan pembicaraan tingkat tinggi dengan Ukraina, menurut kementerian luar negeri China.

Beberapa ahli strategi mengatakan penjualan saham mungkin berlebihan. S&P 500 mengkonfirmasi awal pekan ini bahwa itu dalam koreksi ketika berakhir turun lebih dari 10% dari rekor penutupan tertinggi 3 Januari.

"Ini benar-benar terasa lebih seperti kita benar-benar kehabisan sentimen dalam koreksi ini," kata Jim Paulsen, kepala strategi investasi di The Leuthold Group di Minneapolis, mencatat bahwa fundamental ekonomi dan kesehatan perusahaan tetap menguntungkan.

Sebelumnya pihak Barat pada Kamis meluncurkan sanksi baru terhadap Rusia, sementara Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan pada hari Jumat bahwa aliansi itu mengerahkan bagian dari pasukan respon siap tempur dan akan terus mengirim senjata ke Ukraina.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya