Invasi Rusia ke Ukraina, Curhat Pekerja Tak Bisa Bayar Cicilan Rumah

, Jurnalis
Rabu 02 Maret 2022 08:02 WIB
Mata Uang Rusia Anjlok Akibat Perang. (Foto: Okezone.com/BBC Indonesia)
Share :

Sementara itu, Seorang Manajer Proyek di Moskow Daria mengaku dirinya tidak bisa menggunakan layanan kereta bawah tanah.

"Saya selalu membayar menggunakan ponsel, tapi sekarang tidak bisa. Ada banyak orang yang punya masalah sama. Ternyata pintu masuk ke kereta bawah tanah dioperasikan bank VTB yang kena sanksi sehingga tidak menerima Google Pay dan Apple Pay," papar Daria.

"Saya harus membeli kartu metro. Saya juga tidak bisa membayar di toko hari ini karena alasan yang sama," imbuhnya.

Warga Rusia pun kini sulit mengakses layanan kereta bawah tanah dan melakukan pembayaran di toko akibat rangkaian sanksi.

Di sisi lain, Rusia telah menaikkan suku bunganya hingga mencapai 20% guna menyiasati nilai tukar mata uang Rubel yang merosot tajam akibat rangkaian sanksi. Bursa saham masih ditutup di tengah kekhawatiran banyak pihak bahwa akan terjadi penjualan saham besar-besaran.

Kremlin menegaskan bahwa Rusia punya cukup sumber daya untuk melawan rangkaian sanksi, tapi pernyataan itu diragukan.

Sepanjang akhir pekan lalu, Bank Sentral Rusia memohon rakyat agar tetap tenang guna mencegah terjadinya aksi penarikan uang besar-besaran.

"Tidak ada dollar, tidak ada rubel—nihil! Ya, memang ada rubel tapi saya tidak tertarik," kata Anton saat sedang antre di sebuah ATM di Moskow.

"Saya tidak tahu harus berbuat apa. Saya khawatir kami sekarang menjelma menjadi Korea Utara atau Iran," tambahnya.

(Feby Novalius)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya