“Saya tetap butuh tambahan waktu. Sebab, selama mengelola MSB, saya tidak menumpuk uang dan aset dalam jumlah besar. Tergantung nanti kesepakatannya seperti apa. Yang jelas sumber dananya riil dan nyata,” ujarnya.
Dalam pembayaran utang itu, Sugiyono mengandalkan keuntungan dari unit usaha jual beli sembako yang dikelola Komunitas Mitra Sejahtera (KMS). Namun, usaha sembakonya itu pun sempat terpaksa ditutup sebagai imbas masalah hukum itu.
Tapi Sugiyono telah mengamankan MSB. Salah satu pengamannya adalah kritpo.
“Crypto itu hanya salah satu bisnis pengaman. Ibu bukan tempat simpanan uang. Tapi ketika nanti memungkinkan, bisa saya jadikan sebagai salah satu sumber untuk menyelesaikan pengembalian uang mitra. Sebab, kita tahu faktanya crypto tidak bisa dipastikan. Jadi, itu bukan jadi sumber utama (untuk mengembalikan uang mitra),” bebernya.
(Feby Novalius)