Jenius Mengelola Keuangan, Kuatkan Pondasi Sebelum Investasi!

Kurniasih Miftakhul Jannah, Jurnalis
Minggu 06 Maret 2022 19:00 WIB
Jenius mengelola keuangan, kuatkan pondasi sebelum investasi. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Tren investasi di Indonesia selama pandemi Covid-19 mengalami peningkatan. Hal ini tercermin dari meningkatnya jumlah investor pasar modal.

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, jumlah investor pasar modal mencapai 7,47 juta Single Investor Identification (SID) hingga 29 Desember 2021. Jumlah investor tersebut meningkat 92,7% dari akhir 2020.

Selain saham, ada beberapa instrumen investasi lain yang menjadi pilihan masyarakat. Antara lain reksadana, deposito, hingga logam mulia.

Bahkan, kini ada sebagian orang yang menjadikan aset kripto sebagai instrumen investasi.

 BACA JUGA:3 Tips Investasi Saham Biar Enggak Gampang Insecure

Banyaknya pilihan instrumen di atas seharusnya mempermudah masyarakat dalam memilih jenis investasi yang sesuai dengan kemampuan. Namun, nyatanya, tidak sedikit investor yang gegabah menanamkan uangnya karena ingin untung besar secepat kilat.

Hal ini memicu banyaknya kasus penipuan investasi di Indonesia. Dalam catatan Satgas Waspada Investasi Otoritas Jasa Keuangan, kerugian masyarakat akibat investasi bodong mencapai Rp117,5 triliun sepanjang 2011-2022. Tentu ini bukan angka yang kecil.

Selain terjebak investasi bodong, kesalahan lain saat investasi adalah menggunakan uang pinjaman untuk 'bermain' saham.

Financial Consultant and Founder & CEO of Integrita Financial Ghita Argasasmita menuturkan, investasi dengan utang tidak dibenarkan.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya