JAKARTA - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengantongi laba bersih sepanjang 2021 sebesar Rp7,91 triliun. Laba PTBA naik 231% dari realisasi tahun 2020 yakni Rp2,39 triliun.
Sementara itu, pendapatan usaha sepanjang tahun lalu mencapai Rp29,26 triliun atau mengalami kenaikan sebesar 69% dari tahun sebelumnya yakni Rp17,32 triliun.
Faktor pemulihan ekonomi global dan nasional pun turut mempengaruhi tingkat permintaan batu bara. Sehingga, selaku produsen batu bara, kinerja keuangan anggota Holding BUMN Pertambangan sepanjang 2021 mampu mencatatkan pembukuan positif.
"Pencapaian ini karena kinerja operasional yang solid. Pemulihan ekonomi global dan nasional yang permintaan kenaikan batu bara. Kenaikan harga komoditas juga turut mendorong, harga batubara di newcastle 137,28 dolar per ton, efisiensi juga kami lakukan terus," ujar Direktur Utama PTBA Ismail Arsal dalam konferensi pers, Senin (7/3/2022).
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan 2021, beban pokok PTBA tercatat mencapai Rp15,77 triliun. Jumlah ini mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yakni Rp12,76 triliun. Dengan begitu, PTBA mencatat laba kotor pada tahun lalu Rp13,48 triliun atau naik 195%.
Untuk pos beban umum, di periode yang sama sebesar Rp2,58 triliun, beban penjualan dan pemasaran Rp1,01 triliun.
"Di sisi produksi 21% 30,4 juta ton. Volume angkutan jadi 25,42 juta ton atau naik 7%. Kenaikan produksi dan volume ini diikuti kenaikan penjualan batubara di 2021, 28,37 juta ton atau naik 9% dari tahun sebelumnya. Domestik 57%, ekspor 43%," ungkap dia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)