Wall Street Anjlok Usai Saham Apple dan Tesla Terjun Bebas

Antara, Jurnalis
Sabtu 12 Maret 2022 07:51 WIB
Wall Street Melemah. (Foto: Okezone.com/Reuters)
Share :

NEW YORK - Bursa saham AS, Wall Street berakhir melemah pada perdagangan Jumat. Saham-saham teknologi mengalami penurunan tertinggi di mana investor khawatir tentang konflik di Ukraina. Selain itu,perhatian beralih ke pertemuan kebijakan Federal Reserve (Fed) minggu depan.

Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 229,88 poin atau 0,69% menjadi 32.944,19 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 55,21 poin atau 1,30% menjadi 4.204,31 poin. Indeks Komposit Nasdaq anjlok 286,15 poin atau 2,18% menjadi 2.843,81 poin.

Baca Juga: Wall Street Anjlok Terseret Data Inflasi AS

11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor jasa-jasa komunikasi merosot 1,9% dan teknologi tergelincir 1,8%. Indeks S&P 500 jatuh 2,9% untuk minggu ini, dan mencatat penurunan mingguan kedua berturut-turut. Sementara itu Indeks Dow Jones jatuh untuk minggu kelima berturut-turut.

Pada akhir pekan yang bergejolak, indeks dibuka lebih tinggi setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan ada perubahan positif tertentu dalam pembicaraan dengan Ukraina, tanpa memberikan rincian apa pun, tetapi saham kemudian memudar selama sesi tersebut.

"Setelah kami melihat rebound di pertengahan minggu, masih ada terlalu banyak ketidakpastian di luar sana," kata Kepala Strategi Pasar Miller Tabak, Matt Maley, dikutip dari Antara, Sabtu (12/3/2022).

Baca Juga: Wall Street Rebound Ditopang Saham Teknologi dan Keuangan

"Pasar memiliki pasangan yang tangguh pada Senin (7/3/2022), jadi saya pikir para pemain jangka pendek ingin mengambil beberapa keuntungan," ujarnya.

Pada Jumat (11/3/2022) penurunan saham-saham perusahaan pertumbuhan megacap seperti Apple Inc dan Tesla nc menyeret S&P 500. Apple merosot 2,4% sementara Tesla anjlok 5,1%.

Saham Meta Platforms tergelincir 3,9 persen karena Rusia membuka kasus kriminal terhadap induk Facebook setelah jejaring sosial itu mengubah aturan ujaran kebenciannya untuk memungkinkan pengguna menyerukan "matilah penjajah Rusia" dalam konteks perang dengan Ukraina.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya